Selasa, 31 Mei 2011

Statistik dalam sudut pandang pengambilan Keputusan di Perusahaan

         Banyak perusahaan gulung tikar tanpa diketahui dengan jelas sebab-sebabnya. Para pimpinan      
perusahaan pada umumnya menilai bahwa kebangkrutan perusahaan disebabkan oleh gagalnya memasarkan barang .(produksi) dan kurangnya modal. Pada umumnya pimpinan perusahaan masih terkesima dengan factor produksi yang mereka miliki, seperti misalnya : modal, tenaga kerja dan sumber daya lainnya. Jarang para manajer perusahaan yang sadar akan pentingnya manajemen jarang diantara mereka sadar akan pentingnya informasi sebagai bahan dasar dalam pembuatan keputusan. Sebagian besar dari manajer perusahaan secara fanatic menganggap akuntansi (informasi keuangan) sebagai sumber yang terpenting dari semua urusan perusahaan, seperti masalah perencanaan sampai dengan masalah pengendalian.

Saat ini para manajer perusahaan niaga (pabrik) dihadapkan dengan masalah informasi mereka harus menggunakan hampir 80 persen waktunya untuk menerima, mengolah dan menganalisa informasi untuk pengambilan keputusan yang berdaya guna dan berhasil guna. Hasil produksi, pembelian, penjualan, konsumsi bahan baker, gaji pegawai, pengeluaran biaya, semua dicatat (dikumpulkan) kemudian diolah menjadi informasi yang siap pakai untuk pengambilan keputusan. Data diolah menjadi informasi dan kemudian digunakan sebagai bahan dasar pengambilan keputusan. Tanpa informasi, bagaimana kita bisa tahu apa yang harus dilakukan, apa yang harus direncanakan dan apa yang harus dikendalikan. 

Peran dan Arti Statistik bagi sebuah Perusahaan      
adalah sebagai alat bantu dalam melaksanakan fungsi manajemen yaitu planning, organizing, actuating dan controlling. Peran dan kedudukan statistic bagi perusahaan adalah sama dengan peran akuntansi sebagai informasi. Akuntansi berurusan dengan informasi keuangan secara terperinci, sedangkan statistic berurusan dengan semua informasi dalam bentuk agregatip.  Data atau informasi akuntansi bila diteliti secara individual, seperti misalnya keterangan tentang pembelian harus dibuktikan dengan faktur pembelian, keterangan mengenai jumlah gaji pegawai harus bisa dibuktikan dari slip pembayaran gaji. Keterangan mengenai pegawai, setiap orang bisa diteliti secermat-cermatnya, misalkan lewat daftar riwayat hidupnya.. Data/informasi Statistic bersifat Agregatif bersifat agregatif yang tidak memunculkan nilai atau karakteristik individual, misalnya rata-rata karyawan yang sakit dalam satu tahun atau rata-rata gaji pegawai perbulan dan masih banyak contoh informasi lainnya.  Jadi informasi statistic yang sifatnya agregatif adalah sangat berguna bagi penyusunan kebijaksanaan perusahaan secara utuh, sebagai suatu strategi, sedangkan informasi akuntansi sangat berguna bagi penyusunan taktik perusahaan. Tersedianya data/informasi statistic dan akuntansi yang lengkap akan sangat membantu pimpinan perusahaan dalam membuat keputusan. Keputusan-keputusan yang dibuat berdasarkan informasi/data yang jelek menghasilkan keputusan yang jelek, hal ini mengingatkan kita pada istilah Gabbage in Gabbage out (GIGO). Oleh karena itu perlu terlebih dahulu di analisa data/informasi yang tersedia, informasi yang berkualitas tinggi menjamin mutu keputusan yang berkualitas tinggi. Perlu diingat disini bahwa pemakaian kata data dan informasi dalam bahasan statistic saling ditukar balik yang mempunyai arti yang sama, data statistic sama dengan informasi, karena data statistic merupakan data agregatip yang sudah diwujudkan dalam ukuran-ukuran yang baku.    
STATISTIK SEBAGAI METODE PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Inti pokok manajemen adalah pengambilan keputusan yang memerlukan bahan dasar informasi. Ada beberapa teknik pengambilan keputusan yang sudah dikenal secara popular seperti misalnya linier Programming, PERT-CPM, OPERATION RESEARCH dan analisa kuantitatip lainnya diantaranya adalah metode statistic, walaupun statistic juga sebagai alat pembantu penyelesaian Operation Research atau teori-teori analisa keputusan (decision theory analysis).


Pada dasarnya ada dua metode statistic sebagai pendekatan dalam pengambilan keputusan yaitu :  a.    Metode pendekatan statistic klasik  b.    Metode pendekatan statistic Bayes (Bayesian Statistic) yang dikembangkan oleh Thomas Bayes.  1.    Metode Pendekatan Statistic Klasik  Pendekatan statistic klasik telah banyak dipakai orang sampai saat ini, seperti misalnya melibatkan angka rata-rata, proporsi, persentase, standar deviasi, variance dan ukuran-ukuran statistic yang lain. Walaupun sudah dikatakan klasik, manfaat dari pendekatan ini masih bisa dipertanggungjawabkan. Berikut ini adalah contoh penetapan dari metode statistic yang dipakai untuk pengambilan keputusan : a. Pengambilan keputusan dengan Rata-rata. Secara tradisional, statistic inferensia (penarikan kesimpulan) dibagi menjadi dua persoalan, yaitu masalah estimasi (perkiraan) dan masalah uji hipotesa (test of hypotheses). Masalah perkiraan (estimation) sering muncul dalam kegiatan bisnis atau produksi. Di dalam bisnis, misalkan seorang pengusaha ingin mengetahui konsumsi rata-rata kain untuk bahan celana atau blouse (rok) di suatu daerah. Karena daerahnya luas yang terdiri dari ribuan rumah tangga, maka pengusaha tersebut harus mengadakan perkiraan melalui contoh (sample). Untuk mengadakan penelitian secara lengkap memang tidak mungkin, karena masalah biaya dan waktu. Terutama yang berkaitan dengan waktu, karena pengambilan keputusan sangat dibatasi oleh dimensi waktu. Terlambat dalam pengambilan keputusan berarti hilangnya kesempatan, ingat kita selalu dihadapkan kepada perubahan yang cepat dan suasana yang tidak menentu. Sudah barang tentu dalam perkiraan tersebut kita menggunakan tingkat kepercayaan statistic yang diinginkan. Dalam pengambilan keputusan kita selalu memperkirakan besarnya resiko kesalahan yang kita buat. Di dalam bidang produksi, tersebut kita menggunakan tingkat kepercayaan statistic yang diinginkan. Dalam pengambilan keputusan kita selalu memperkirakan besarnya resiko kesalahan yang kita buat. Di dalam bidang produksi misalkan kita ingin memperkirakan rata-rata produksi perminggu, kita ingin memperkirakan rata-rata pemakaian bahan baker diesel, memperkirakan rata-rata pemakaian listrik dan sebagainya. Dengan mengetahui rata-rata perkiraan, kita bisa menggambarkan diagram peta (diagram chart) atas naik turunnya produksi atau konsumsi. Dengan mengetahui rata-rata yang kita hitung dengan sample, maka perlu diadakan uji hipotesa terhadap nilai-nilai parameter ( nilai sebenarnya ) yang telah kita anggap sebelumnya ( asumsi ). Dari hasil uji hipotesa yang kita lakukan kita bisa menarik suatu kesimpulan. b. Pengambilan Kesimpulan tentang Proporsi Seringkali kita ingin mengetahui proporsi barang produksi yang rusak. Untuk mengetahui barang rusak secara keseluruhan memang tidak memungkinkan, sehingga harus dilakukan perkiraan-perkiraan berdasarkan sample. Dari hasil sample dengan tingkat kepercayaan statistic yang diinginkan maka kita perkirakan proporsi parameternya. Nilai atau angka-angka sample harus kita uji hipotesa, apakah anggapan (asumsi) kita yang terdahulu kita terima atau kita tolak. Berdasarkan hasil uji hipotesa kita bisa menarik kesimpulan. Pengambilan keputusan tentang rata-rata dan proporsi bisa kita perluas dengan membandingkan dua rata-rata proporsi. Misalnya kita ingin menguji apakah dua mesin mempunyai kemampuan yang sama atau tidak. Jika ternyata tidak sama setelah diadakan uji hipotesa rata-rata atau proporsinya, maka kita bisa menarik kesimpulan terhadap mesin-mesin yang tidak efisien. c. Pengambilan Keputusan tentang Standar Deviasi (Simpangan Baku) Pembicaraan mengenai rata-rata tidak lengkap jika tidak disertai pembahasan standar deviasinya atau variabilitasnya. Seringkali angka rata-rata menyangkut tingkat variabilitasnya (homogenitas). Kita ambil contoh rata-rata dari 6 unit dan 4 unit adalah 5 unit, sedangkan rata-rata 8 unit dan 2 unit juga 5 unit. Ini memberi kesan kepada kita bahwa kita harus hati-hati untuk menggunakan angka rata-rata pengambilan keputusan. Sudah seyogyanya kita mengadakan perkiraan tentang variabilitasnya (variansi) atau uji hipotesa terhadap variansi sample. Baru setelah itu kita mendapatkan hasil hasil uji hipotesa, maka pengambilan keputusanpun bisa dilakukan.  d.       Pengambilan Keputusan dengan analisa Variansi (Variabilitas)  Seringkali kita ingin mengetahui perbedaan dari dua atau lebih rata-rata sample. Apakah perbedaan itu hanya sebagai kejadian kebetulan atau karena perlakuan yang berbeda. Misalnya kita ingin menguji tingkat kekuatan tekstil dari berbagai macam mesin, kalau memang ada perbedaan maka kita selidiki treatment (perlakuan) apa yang menyebabkan perbedaan rata-rata tersebut. Jadi pengaruh treatment harus kita ketahui secara jelas, baru kemudian kita menarik kesimpulan dan pengambilan keputusan. Teknik ini bisa dengan cara melihat satu arah (one way analysis) yaitu pengaruh treatment dan bisa juga dengan melihat pengaruh mesin yang disebut wo way analysis. Analisa variansi ini dikenal sebagai metode analisa pengambilan keputusan yang paling ampuh.    = Tingkat pendapatan masyarakat Tingkat inflasi kebutuhan pokok  e.    Pengambilan Keputusan dengan analisa regresi (Regression Analysis)  Untuk perencanaan jangka panjang kita memerlukan kumpulan data yang dikumpulkan dalam jangka waktu yang panjang. Berdasarkan data yang panjang waktu pengumpulannya, maka atas dasar ini bisa dibuat ramalan (forecasting) di masa yang akan datang. Misalkan kita ingin mengadakan ramalan penjualan tekstil dalam periode 1990-2000, jika ramalan ini hanya didasarkan pada hasil-hasil penjualan masa lampau dan hanya berdasarkan gerakan waktu, analisa ini disebut dengan analisa deret berkala atau yang disebut Time Series Analisis.  f.    Pengambilan Keputusan dengan Analisa Sebab(Causal Analysis)  Seringkali dalam analisis bisnis ingin mengetahui factor yang mempengaruhi factor yang mempengaruhi tingkat output. Dalam total quality control kita mengenal Fish Bone, Chart, dalam metode statistic kita mengenal teknik analisa perubah ganda (multi variable analysis) yaitu dengan mencari koefisien korelasi. Dengan teknik analisa korelasi dua regresi maka akan dapat diketahui tingkat pengaruh variable bebas terhadap Output (variable tidak bebas).